IPO Asia Tenggara mendapatkan kembali kilau dengan harga Westports yang kuat

IPO Asia Tenggara mendapatkan kembali kilau dengan harga Westports yang kuat

Westports Holdings, operator pelabuhan tersibuk di Malaysia, menetapkan harga IPO di atas kisaran yang diproyeksikan untuk mengumpulkan US $ 680 juta (S $ 853,6 juta), menandakan dorongan untuk pasar modal Asia Tenggara pada permintaan terpendam untuk saham pasar negara berkembang.

Sumber mengatakan dana asing dan domestik berdesak-desakan untuk mengajukan tawaran untuk Westports, yang sebagian dimiliki oleh orang terkaya di Asia Li Ka-Shing, mengambil keuntungan dari keputusan tak terduga Federal Reserve AS untuk tidak menarik stimulus.

Hasilnya menjadi pertanda baik untuk IPO hingga US $ 730 juta oleh UMW Oil & Gas Corp pada bulan Oktober, yang ditetapkan sebagai daftar terbesar Malaysia tahun ini dan dapat memberi perusahaan lain di Malaysia dan Asia Tenggara kepercayaan diri untuk terus maju dengan rencana pencatatan.

“Emiten di Asia Tenggara mengambil keuntungan dari jendela baru ini sebagai akibat dari keputusan mengejutkan The Fed untuk tidak mengurangi likuiditas bebas dan ini telah menjadi suntikan adrenalin di lengan untuk selera risiko pasar negara berkembang,” kata James Fleming, co-head pasar modal global Asia Pasifik di Bank of America Merrill Lynch di Hong Kong.

IPO di Asia Tenggara telah terpukul oleh gejolak pasar global yang dipicu oleh komentar kepala Fed Ben Bernanke pada bulan Mei bahwa bank sentral AS berencana untuk melonggarkan stimulus besar-besarannya. Daftar Malaysia juga dirugikan oleh ketidakpastian politik sebelum pemilihan umum pada bulan Mei.

Buku Westports lebih dari 30 kali oversubscribed dan ditutup dua hari lebih awal dari yang dijadwalkan. Permintaan luar negeri berperan penting dalam mendorong harga ke puncak kisaran indikatif bagi investor institusional, kata sumber tersebut.

Westports, yang mengelola pelabuhan paling aktif ke-12 di dunia yang menghadap Selat Malaka, menolak berkomentar segera.

IPO yang bisa mendapatkan benjolan termasuk kesepakatan US $ 220 juta oleh Seven Convenience, yang bisa datang dalam beberapa bulan mendatang dan floatation US $ 300 juta oleh perusahaan pengembangan properti Iskander Waterfront awal tahun depan.

Dan 2014 bisa menjadi pengulangan tahun 2012, ketika Malaysia adalah tujuan utama Asia untuk listing, dengan investor negara 1Malaysia Development merencanakan listing US $ 3 miliar untuk aset energinya dan produsen listrik independen Malakoff Corp melihat IPO hingga US $ 1 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *