Virus corona yang merajalela tidak akan menghalangi rencana Bali untuk menyambut kembali wisatawan

Virus corona yang merajalela tidak akan menghalangi rencana Bali untuk menyambut kembali wisatawan

JAKARTA (BLOOMBERG) – Bali, tujuan liburan paling populer di Indonesia, terus maju dengan rencana untuk menyambut kembali pengunjung untuk menghidupkan kembali ekonominya yang bergantung pada pariwisata bahkan ketika pulau resor itu terus melaporkan lonjakan kasus virus corona baru.

Orang Indonesia dapat mengunjungi pantai, kuil, dan tempat selancar populer di Bali mulai 31 Juli, sementara wisatawan internasional akan diizinkan mulai 11 September, kata Gubernur pulau Wayan Koster pada seminar online.

Pihak berwenang akan mempercepat upaya untuk mengendalikan wabah Covid-19 sebelum sektor ini dibuka kembali, katanya.

“Untuk membawa wisatawan kembali, kita harus memberikan rasa nyaman bahwa Bali mampu mengendalikan masalah Covid-19 dengan baik,” kata Koster, Rabu (22 Juli).

“Setelah kami mengendalikan ini, saya yakin bahwa wisatawan akan segera kembali. Orang-orang sangat ingin kembali.”

Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Bali hampir dua kali lipat menjadi 2.934 bulan ini, meningkatkan kekhawatiran bahwa pembukaan kembali situs pariwisata akan semakin memicu pandemi.

Pulau itu, yang populer di kalangan wisatawan asing dan lokal, memiliki beberapa keberhasilan dalam menahan wabah virus pada fase awal tetapi kembalinya pekerja migran dan pelonggaran aturan jarak fisik memicu lonjakan infeksi.

Indonesia telah mengalami penurunan kedatangan wisatawan tahun ini, dengan pengunjung asing ke Bali menurun 55 persen dalam lima bulan hingga Mei. Lebih dari enam juta wisatawan mengunjungi Bali tahun lalu dengan Malaysia, Cina dan Australia merupakan bagian terbesar dari wisatawan, data resmi menunjukkan.

Gubernur Bali mengatakan rebound dalam pariwisata akan tergantung pada bisnis yang mematuhi protokol kesehatan baru yang berusaha meminimalkan penyebaran virus. Pulau ini akan menarik dari pengalamannya mengatasi kemunduran sebelumnya untuk pariwisata seperti pemboman teroris 2002 dan wabah Sars, katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *